ĐĎॹá > ţ˙ ň ő ţ˙˙˙ Ţ ß ŕ á â ă ä ĺ ć ç č é ę ë ě í î ď đ ń ˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙ěĽÁ ! řż ÉP bjbjéćéć }^ < Ă ˙˙ ˙˙ ˙˙ ˇ Ü Ü ó" ó" ó" $ ˙˙˙˙ # # # P g# $ ' ´ # KŰ Ş ?+ A0 W0 W0 W0 { Ö ] d Á ´ :Ú <Ú <Ú <Ú <Ú <Ú <Ú $ őÝ ˘ ŕ ş `Ú Ľ ó" u -w Z { u u `Ú W0 W0 ÖF Ű u jo  W0 ó" W0 :Ú u :Ú 2 J˝ Č á! zĎ W0 ˙˙˙˙ Đ1}¸Ç§Ô # ßń Ä ž &Ú Ű 0 KŰ ĐÄ Ş
Qá u Qá \ zĎ zĎ Qá ó" Ď
u u u u u u u `Ú `Ú u u u KŰ u u u u ˙˙˙˙ ˙˙˙˙ ˙˙˙˙ ˙˙˙˙ ˙˙˙˙ ˙˙˙˙ ˙˙˙˙ ˙˙˙˙ ˙˙˙˙ ˙˙˙˙ ˙˙˙˙ ˙˙˙˙ ˙˙˙˙ ˙˙˙˙ ˙˙˙˙ ˙˙˙˙ ˙˙˙˙ Qá u u u u u u u u u Ü ĺ : ! PEDOMAN
PENULISAN LAPORAN
KARYA TULIS ILMIAH
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2019
PEDOMAN
PENULISAN LAPORAN
KARYA TULIS ILMIAH
Penyusun
Nur Haidah
Ferry Kriswandana
Suroso Bambang Eko Warno
Iva Rustanti
Narwati
PROGRAM STUDI D-III KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2019
VISI DAN MISI
PRGORAM STUDI DIPLOMA III KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
VISI
Menghasilkan tenaga ahli madya kesehatan lingkungan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kompetitif yang professional
MISI
Menyelenggarakan pendidikan ahli madya kesehatan lingkungan melalui pengembangan pengetahuan, moralitas, integritas dan kompetensi yang unggul serta kompetitif.
Menyelenggarakan penelitian untuk pengembangan pengatahuan dan pemecahan masalah kesehatan lingkungan.
Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dalam mengimplementasikan kompetensi di bidang kesehatan.
Melaksanakan tatakelola pendidikan Diploma III dan sumber daya yang sesuai dengan prosesdur dan standar mutu
Mengembangkan kerjasama lintas sektor dalam pengelolaan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, atas terbitnya buku Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah sebagai tugas akhir program bagi mahasiswa Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.
Buku ini memuat garis-garis besar tata cara penulisan Karya Tulis Ilmiah disertai beberapa contoh yang tertuang di dalam lampiran untuk mendapatkan kesamaan dalam pemahaman suatu Karya Tulis Ilmiah.
Dalam penyelesaian buku ini penyusun banyak mendapat bantuan dari materil maupun moril dari rekan-rekan dosen, para mahasiswa dan berbagai pihak terkait, untuk itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Mudah-mudahan dengan terbitnya buku ini dapat memberikan manfaat sesuai yang diharapkan.
Surabaya, 9 Januari 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN DALAM TOC \o "1-3" \h \z \u HYPERLINK \l "_Toc534777226" PAGEREF _Toc534777226 \h ii
HYPERLINK \l "_Toc534777227" VISI DAN MISI PAGEREF _Toc534777227 \h iii
HYPERLINK \l "_Toc534777231" KATA PENGANTAR PAGEREF _Toc534777231 \h iv
HYPERLINK \l "_Toc534777232" DAFTAR ISI PAGEREF _Toc534777232 \h v
HYPERLINK \l "_Toc534777233" BAB I HYPERLINK \l "_Toc534777234" KEBIJAKAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PAGEREF _Toc534777234 \h 7
HYPERLINK \l "_Toc534777235" A. Latar Belakang Penulisan Karya Tulis Ilmiah..... ... PAGEREF _Toc534777235 \h 7
HYPERLINK \l "_Toc534777236" B. Dasar Hukum PAGEREF _Toc534777236 \h 8
HYPERLINK \l "_Toc534777237" C. Pola Pendekatan Penulisan Karya Tulis Ilmiah PAGEREF _Toc534777237 \h 9
HYPERLINK \l "_Toc534777238" BAB II HYPERLINK \l "_Toc534777239" PROSEDUR PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PAGEREF _Toc534777239 \h 12
HYPERLINK \l "_Toc534777240" A. Kode Etik Penulisan/Penyusunan Karya Tulis Ilmiah PAGEREF _Toc534777240 \h 12
HYPERLINK \l "_Toc534777241" B. Plagiatisme / Penjiplak PAGEREF _Toc534777241 \h 14
HYPERLINK \l "_Toc534777242" C. Tahapan Penulisan Karya Tulis Ilmiah PAGEREF _Toc534777242 \h 14
HYPERLINK \l "_Toc534777243" BAB III HYPERLINK \l "_Toc534777244" SUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH PAGEREF _Toc534777244 \h 16
HYPERLINK \l "_Toc534777245" A. Garis Besar Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah PAGEREF _Toc534777245 \h 16
HYPERLINK \l "_Toc534777246" 1. Bagian Awal PAGEREF _Toc534777246 \h 16
HYPERLINK \l "_Toc534777247" 2. Bagian Inti PAGEREF _Toc534777247 \h 16
HYPERLINK \l "_Toc534777248" 3. Bagian Akhir PAGEREF _Toc534777248 \h 18
HYPERLINK \l "_Toc534777249" B. Uraian Sistematika Penulisan PAGEREF _Toc534777249 \h 18
HYPERLINK \l "_Toc534777250" 1. Bagian Awal PAGEREF _Toc534777250 \h 18
HYPERLINK \l "_Toc534777251" 2. Bagian Inti PAGEREF _Toc534777251 \h 22
HYPERLINK \l "_Toc534777253" 3. Bagian Akhir PAGEREF _Toc534777253 \h 41
HYPERLINK \l "_Toc534777254" BAB IV HYPERLINK \l "_Toc534777255" TEKNIK PENULISAN PAGEREF _Toc534777255 \h 43
HYPERLINK \l "_Toc534777256" A. Format Penulisan Proposal/KTI PAGEREF _Toc534777256 \h 43
HYPERLINK \l "_Toc534777257" B. Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka PAGEREF _Toc534777257 \h 49
HYPERLINK \l "_Toc534777258" C. Teknik Penulisan Ilustrasi PAGEREF _Toc534777258 \h 54
HYPERLINK \l "_Toc534777259" D. Teknik Melipat Kertas Gambar/Data yang melebihi ukuran kertas PAGEREF _Toc534777259 \h 57
HYPERLINK \l "_Toc534777260" E. Teknik Penulisan Abstrak PAGEREF _Toc534777260 \h 57
HYPERLINK \l "_Toc534777261" F. Out-Line Laporan Penulisan Karya Tulis Ilmiah PAGEREF _Toc534777261 \h 60
BAB I
KEBIJAKAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
Latar Belakang Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan salah satu ciri kinerja civitas akademika sebuah perguruan tinggi, yang merupakan proses kajian dibidang pengetahuan dan teknologi, yang didasari metode ilmiah. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan , deskripsi atau pemecahan masalah secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori dan / atau bukti-bukti empirik.
Sebagai sebuah produk proses kajian KTI menuntut adanya sifat ilmiah, terbuka, jujur, teliti, mengutamakan adanya bukti dan bersifat kritis. Di dalam prosesnya sebuah Karya Tulis Ilmiah memerlukan langkah-langkah sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan. Karya Tulis Ilmiah harus disusun melalui proses yang didasari atas sebuah penalaran logik, empirik dan mampu mendukung perkembangan ilmu dan teknologi.
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya merupakan lembaga pendidikan tinggi Diploma III yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga profesional sebagai pengelola kesehatan lingkungan. Proses Pembelajaran Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya mengaplikasikan Kurikulum yang mengacu pada KKNI dengan harapan dapat memenuhi standar kompetensi guna menjawab tantangan dan permasalahan kesehatan lingkungan yang semakin komplek sebagai faktor risiko terhadap kesehatan manusia seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan lingkungan.
Sebagai lembaga pendidikan profesi yang menyadari pentingnya tanggung jawab akademik dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah, maka lembaga mewajibkan proses penulisan Karya Tulis Ilmiah yang disusun secara sistematis, mengikuti kaidah-kaidah keilmuan dan kebenaran ilmiah,serta didasari atas pemikiran rasional, dan dapat dibuktikan secara empirik.
Dasar inilah yang menjadi pertimbangan perlu adanya pedoman penulisan Karya Tulis Ilmiah yang nantinya diharapkan menjadi acuan tentang tata cara penulisan Karya Tulis Ilmiah di Lingkungan Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.
Dasar Hukum
Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah sebagai berikut :
Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Undang-Undang RI No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Undang-undang RI No.36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Pemerintah RI No. 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan tinggi
Peraturan Pemerintah RI No. 66 tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
Peraturan Presiden RI Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 73 tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 32 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Surat Keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya Nomor : HK. 03.05/I.4/6770/2015 tentang Penetapan Mata Kuliah Program D III Kesehatan Lingkungan Surabaya Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya tahun Akademik 2015/2016.
Pola Pendekatan Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah disusun oleh mahasiswa Program Studi Diploma III Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya sebagai Tugas Akhir . Karya Tulis Ilmiah tersebut merupakan hasil sebuah kajian atau penelitian ilmiah, dalam suatu proses penelitian yang disusun atas dasar kaidah-kaidah metode ilmiah.
Dengan demikian kajian atau penelitian ilmiah adalah operasionalisasi dari berpikir ilmiah, sedangkan Karya Tulis Ilmiah adalah hasil atau produk kajian atau penelitian ilmiah. Oleh karena itu kegiatan penelitian merupakan refleksi dari berpikir ilmiah di kalangan akademisi yang harus menjadi ciri dan integritas diri para akademisi. Mahasiswa di perguruan tinggi sebagai satu diantara unsur masyarakat ilmiah, sudah seharusnya dididik untuk berpikir ilmiah dalam mewujudkan metode ilmiah melalui penelitian agar dapat menghasilkan pengetahuan ilmiah sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, utamanya dharma pertama dan kedua.
Penyusunan Tugas Akhir merupakan salah satu syarat untuk kelulusan pendidikan. Tugas Akhir dapat disusun berdasarkan hasil penelitian lapangan, laboratorium, proyek pengembangan atau kajian rekayasa manajemen maupun rekayasa teknis bidang kesehatan lingkungan.
Dalam proses penyusunan tugas akhir mahasiswa dibantu oleh Dosen Pembimbing sebagai fasilitator atau konsultan penelitian. Bobot Satuan Kredit Semester (SKS) Tugas Akhir adalah 3 (tiga) SKS, disesuaikan dengan alokasi pembobotan SKS pada Kurikulum Diploma III Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan Tahun 2014.
Dalam proses penyusunan tugas akhir mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih pendekatan rekayasa manajemen atau teknis yang dibagi sebagai berikut :
Penelitian Lapangan (Observasi) dan atau Laboratoris
Merupakan penelitian yang menghasilkan rancangan konsep atau produk sebagai masukan dalam upaya pemecahan masalah kesehatan Lingkungan.
Pengembangan
Penelitian yang menghasilkan karya berupa hasil rancangan atau sebuah rancangan yang diujicobakan, dalam upaya pemecahan masalah kesehatan lingkungan. Rancangan/model yang dimaksud tidak harus dalam bentuk miniatur.
BAB II
PROSEDUR PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
Kode Etik Penulisan/Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Kegiatan penulisan ilmiah adalah refleksi dari berpikir ilmiah dikalangan akademisi, mahasiswa atau ilmuwan yang memerlukan integritas diri. Dalam meramu karya tulis ilmiah, tidak jarang dilakukan kegiatan merujuk maupun mengutip suatu karya yang ditulis bukan diawali dari "sesuatu yang kosong", akan tetapi merupakan proses dinamis dalam pencarian kebenaran melalui suatu siklus tesis-anti tesis-sintesis dan kembali menjadi tesis. Oleh karena itu merujuk karya orang lain sangat dianjurkan karena dapat membantu dalam pendalaman ilmu maupun teknologi yang bersangkutan.
Mengutip dan merujuk sangat bermanfaat dalam memperdalam tataran teori, konsep, masalah atau fokus.Hal tersebut biasa dilakukan dalam penulisan karya ilmiah sebagai pelengkap gagasan atau pendapatnya sendiri. Pengembangan ilmu atau teknologi pada hakekatnya merupakan suatu pendekatan deduktif-induktif atau tran deduktif induktif dalam suatu siklus yang progresif.
Pengambilan karya orang lain dengan cara merujuk atau mengutip harus memperhatikan tatakrama atau kesantunan ilmiah. Peneliti harus memegang teguh etika di bidang penelitian ("ethos, singkatnya adat kebiasaan") berupa norma-norma atau acuan/standar perilaku penulis yang mendasari pilihan moral perilaku dari penulis terhadap penulis lain.
Penerapan etika dalam penulisan merupakan jaminan agar tidak ada pihak lain yang merasa dirugikan karena kehadiran karya tulis atau penelitian yang kita lakukan, seperti pengambilan teori, konsep, data, atau yang dilakukan dengan cara penghindaran tanggung jawab hukum.
Keleluasaan dalam merujuk atau mengutip, bukan berarti memberi kebebasan tak terbatas kepada para penulis dalam mengutip/merujuk akan tetapi harus meminta ijin kepada para penulis asli terutama menyangkut suatu konsep teori, teknologi disertai penjelasan bahwa bahan tersebut diambil utuh atau sebagian (lihat teknik penulisan). Adanya keterbatasan tempat, dan waktu dalam memperoleh perijinan, kutipan dapat dilakukan dengan menyebut sumber, dengan beberapa catatan seperti, dikutip penuh, dimodifikasi atau sebagian.
Bilamana etika atau tatakrama tidak dilakukan maka tindakan tersebut dapat merugikan peneliti sendiri atau penulis lain dan hal tersebut dapat dipandang sebagai tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat yaitu mengaku karya orang lain sebagai tulisannya sendiri. Untuk menghindari hal semacam itu penulis karya ilmiah diatur dengan tata tertib sebagaimana contoh format pengetikan Bab III.
Demikian pula dalam hal telaah rekayasa, banyak karya yang dapat meningkatkan kehidupan manusia, baik rekayasa teknologi maupun eksperimen murni, diperlukan adanya rujukan dalam mendasari temuan atau rekayasa tersebut sehingga para penulis harus memperhatikan etika dan norma di bidang ilmiah ini.
Plagiatisme / Penjiplak
Plagiatisme adalah tindakan mencontoh karya orang lain secara tidak sah. Sebuah karya tulis ilmiah dikategorikan plagiat/ penjiplak jika hasil uji kesamaan/similaritas dengan aplikasi Turnitin pada naskah KTI memiliki lebih dari atau sama dengan 30% kesamaan.
Sanksi dari tindakan ini adalah penolakan hasil Karya Tulis llmiah dan dibatalkannya segala hal yang berhubungan dengan Karya Tulis llmiah tersebut. Sanksi atas tindakan plagiat adalah tanggung jawab penuh pihak peneliti/mahasiswa.
Tahapan Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Tahapan penulisan Karya Tulis Ilmiah sebagai hasil suatu penelitian yang dituangkan dalam usulan penelitian atau proposal penelitian merupakan sebagian proses akademik yang harus diselesaikan oleh mahasiswa dalam melakukan suatu penelitian.
Sebagai pedoman proses pelaksanaan penelitian dan bahan pertimbangan akademik maka tahapan penulisan Karya Tulis Ilmiah merupakan suatu tahapan yang harus ditempuh mahasiswa dalam menyelesaikan penelitiannya.
Gambar II.1 Tahapan Penulisan Karya Tulis Ilmiah
BAB III
SUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
Secara berurutan susunan Karya Tulis Ilmiah bagi mahasiswa Program Studi DIII Jurusan Kesehatan Lingkungan Surabaya Poltekkes Kemenkes Surabaya dibagi menjadi 3 bagian yaitu sebagai berikut:
Garis Besar Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Bagian Awal
Halaman sampul depan
Halaman sampul dalam
Halaman persyaratan sebutan
Halaman persetujuan
Halaman pengesahan penguji
Halaman pernyataan keaslian penulisan
Halaman abstrak
Halaman kata pengantar
Halaman daftar isi
Halaman daftar tabel
Halaman daftar gambar
Halaman daftar singkatan dan simbol.
Halaman daftar lampiran
Bagian Inti
Bagian inti Karya Tulis llmiah terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
F. Hipotesis (bila ada)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
A. Disain Penelitian
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
C. Variabel dan Definisi operasional
1. Variabel Penelitian
2. Definisi Operasional Variabel
D. Rancangan Sampel
1. Populasi dan Sampel
2. Besar Sampel
3.Teknik Pengambilan Sampel
E. Alur Penelitian
1. Langkah Langkah Penelitian
2. Alat dan Bahan
F. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
2. Alat Pengumpul Data
3. Teknik Pengumpulan Data
G. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
2. Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian.
B. Sub bab selanjutnya sesuai keperluan, menurut banyaknya variabel dan faktor yang diteliti.
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
3. Bagian Akhir
Bagian akhir Karya Tulis llmiah terdiri dari :
Lampiran-lampiran :
Instrumen penelitian
Surat ijin penelitian
Master data
Print out hasil analisis data
Gambar-gambar/foto-foto.
B. Uraian Sistematika Penulisan
1. Bagian Awal
a. Halaman Sampul Depan
Pada sampul dicetak : judul karya tulis, simbol institusi, nama lengkap (tanpa gelar), nomor induk mahasiswa. Kalimat "Kementerian Kesehatan Rl Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya Jurusan Kesehatan Lingkungan Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan Surabaya dan Tahun KTI yang diujikan" Kalimat-kalimat pada halaman judul harus diketik simetrik. Halaman ini menggunakan kertas warna merah (lihat contoh pada lampiran 1a dan Ib).
b. Halaman Sampul Dalam
Halaman ini berisi materi sama dengan halaman sampul depan, tetapi menggunakan kertas putih sesuai dengan ketentuan Jurusan Kesehatan Lingkungan Surabaya (lihat contoh pada lampiran 2).
Halaman Persyaratan Sebutan
Halaman ini memuat berturut-turut: judul KTI, kalimat "Karya Tulis Ilmiah Diajukan Kepada Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Mendapatkan Sebutan Ahli Madya Kesehatan (AMd.Kes) " nama mahasiswa, nomor induk (lihat contoh pada lampiran 3).
Halaman Persetujuan.
Halaman persetujuan memuat judul penelitian, nama/nim mahasiswa, kalimat persetujuan dan tanda tangan serta nama lengkap pembimbing (lihat contoh pada lampiran 4a-4d).
Halaman Pengesahan Penguji
Halaman pengesahan memuat judul penelitian, nama/nim mahasiswa, kalimat pengesahan, tanggal, bulan dan tahun ujian dan tanda tangan Ketua Program Studi Diploma III, Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan dan penguji (lihat contoh pada lampiran 5).
Halaman Pernyataan Keaslian Penulisan
Halaman pernyataan keaslian penulisan Karya Tulis Iilmiah dibuat pada satu lembar kertas tersendiri yang menyatakan bahwa karya tulis yang ditulisnya adalah asli dari penulis yang menanda tangani pernyataan tersebut dan tidak pernah diajukan untuk memperoleh gelar/sebutan akademik di suatu perguruan tinggi. Pernyataan ini harus ditanda tangani oleh peneliti diatas materai Rp 6000,- (lihat contoh pada lampiran 6)
Halaman Abstrak
Abstrak merupakan ulasan singkat dari problema yang dipelajari, alasan dan tujuan, metode yang dipergunakan, hasil - hasil yang menonjol dan implikasi dari hasil-hasil tersebut. Penulisan abstrak dalam laporan KTI disusun dalam 2 (dua) bahasa yaitu bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Cara penulisan abstrak dapat dilihat pada Bab Tata cara penulisan (contoh pada lampiran 7a , 7b dan 7c).
h. Halaman Kata Pengantar
Bagian ini berisi tentang ungkapan syukur dan terima kasih penulis, serta harapan atas karya tulis yang diselesaikannya. Penulis harus mencantumkan namanya dan tanggal dibuat. (lihat contoh pada lampiran 8)
i. Halaman Daftar isi
Yang dicantumkan kedalam daftar isi adalah semua bagian yang membentuk karangan, dan maksud pembuatannya adalah untuk memudahkan pembaca mendapatkan suatu bagian yang dicarinya tanpa harus membuka tiap-tiap halaman. Daftar isi disusun teratur menurut nomor halamannya.
Daftar isi diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik. Halaman naskah diketik dipinggir kanan, 2(dua) spasi dibawah daftar isi dan 3 (tiga) cm dari sisi kanan. Susunan daftar isi menyusul 2 (dua) spasi dibawahnya. Judul dari tiap bab diketik dengan huruf kapital. Pembagian atau penyusunan dari bab, sub bab dan seterusnya tergantung dari isi. Pada umumnya antara bab dan sub bab diperlukan satu spasi, dan antara sub bab satu dengan sub bab lainnya satu spasi. Huruf pertama pada permulaan kalimat di dalam judul sub bab diketik dengan huruf capital. (lihat contoh pada lampiran 9)
Daftar Tabel
Daftar tabel diketik seperti mengetik daftar isi yang memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor halaman. (Lihat contoh lampiran 10a).
Nomor tabel menggunakan angka romawi. Tiap bab baru dimulai dengan nomor tabel baru. Penomoran tabel sesuai dengan nomor bab, misalnya : Tabel II.1. Judul tabel di dalam daftar harus sama dengan judul tabel dalam tulisan atau karangan. Akhir dari setiap judul tabel dihubungkan dengan titik-titik dengan nomor halaman dimana tabel tersebut dijumpai dalam tulisan. Judul yang memerlukan lebih dari satu baris, dilanjutkan dibawah huruf pertama judul tabel kata pertama baris kalimat diatasnya. Diantara dua judul tabel diberi jarak satu spasi.
Daftar Gambar
Daftar gambar diketik seperti mengetik daftar isi yang memuat nomor urut gambar, judul gambar dan nomor halaman (lihat contoh lampiran 11a dan 11 b).
Halaman daftar singkatan dan simbol
Halaman ini memuat arti lambang/simbol, singkatan atau istilah. diketik satu spasi (Lihat contoh lampiran 12)
2. Bagian Inti
Pada bagian inti terdari:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang permasalahan berisi uraian tentang alasan mengapa masalah itu penting dan perlu diteliti. Masalah tersebut harus didukung oleh fakta empiris sehingga jelas memang ada masalah yang perlu diteliti. Juga harus ditunjukkan letak masalah yang akan diteliti dalam konteks teori (pemikiran deduktif) dengan permasalahan yang lebih luas, serta peranan penelitian tersebut dalam pemecahan masalah. Setiap penelitian yang diajukan harus berlatar belakang masalah yang diduga atau masalah aktual yang nyata-nyata memerlukan pemecahan.
Hal-hal yang harus ada di latar belakang adalah sebagai berikut :
Penjelasan tentang ruang lingkup (area) topik yang diteliti sesuai dengan topik penelitian
Penjelasan tentang pentingnya masalah (justifikasi) berupa fakta dan ukuran dampak dalam bentuk angka, hasil penelitian orang lain, pengalaman dan tingkat keprihatinan (unmet need). Dapat juga berupa perbandingan terhadap kelemahan dan kekurangan teknologi yang telah ada.
Menunjukkan adanya research gap yang spesifik
Adanya teori-teori yang melatarbelakangi masalah yang diteliti dan teori-teori tentang variabel-variabel yang akan diteliti (ramifikasi masalah)
Adanya pertanyaan penelitian yang ingin dijawab.
Pernyataan alternatif pemecahan masalah dan alternatif yang dipilih untuk memecahkan masalah.
Pola penyusunan latar belakang masalah dari paragraf pertama sampai dengan paaragraf terakhir isinya dibagi menjadi 3 bagian:
Bagian pembuka yang memuat gambaran umum tentang masalah yang Anda teliti,uraikan peraturan peraturan yang berlaku,kebijakan-kebijakan yang terkait,teori-teori yang mendukung.
Bagian inti yang memuat fakta-fakta lapangan ,fenomena-fenomena,data-data,pengalaman peneliti dan hasil penelitian orang lain,yang dituangkan dalam bentuk angka sehingga dapat mengambarkan besarnya masalah.
Bagian penutup yang memuat pentingnya dan alternatif penyelesain masalah yang ditawarkan ,maksud dan tujuan penelitian serta pertanyaan penelitiannya.
Membuat susunan latar belakang masalah,anda dapat menyusunnya dari hal yang umum dulu baru hal yang khusus atau sebaliknya,namun kita mengambil pola umum ke khusus agar seragam, dan kalau pola itu digambarkan dalam suatu diagram maka akan membetuk seperti ŤPiramida Terbalikť
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
Bagian ini menuliskan tentang keseluruhan sebab dan faktor yang berhubungan dengan topik penelitian, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang ruang lingkup/batasan topik yang akan diteliti, serta alasan memilihnya. Dapat ditulis dalam format perpoin.
C. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dicari pemecahannya melalui penelitian yang diajukan, hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan yang tegas dan jelas yang dilandasi oleh pemikiran teoritis yang kebenarannya perlu dibuktikan. Pada prinsipnya masalah yang akan dicari pemecahannya harus cukup terbatas ruang lingkupnya agar dimungkinkan pengambilan konklusi yang definitive. Rumusan tersebut hendaknya memberi petunjuk tentang mungkinnya pengumpulan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu. Menyusun rumusan masalah selain dalam bentuk kalimat pertanyaan juga perlu diperhatikan adalah bahwa rumusan tersebut hendaknya jelas dan operasional sehingga tidak terbuka peluang adanya salah tafsir jika rumusan tersebut dibaca oleh orang lain.Masalah dirumuskan dengan menggunakan kaidah tata bahasa yang baku sehingga bebas dari kesalahan tata Bahasa
D. Tujuan Penelitian
Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan penelitian harus jelas dan tegas. Tujuan penelitian dapat dibagi menjadi :
1. Tujuan Umum
Mengemukakan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian secara menyeluruh yang dapat menggambarkan atau menjawab tema atau judul penelitian. Biasanya tujuan umum diungkapkan dalam kata mengetahui,menganalisis dll. Tujuan umum penelitian merupakan opersionalisasi untuk menjawab rumusan masalah
Tujuan Khusus
Mengemukakan rincian langkah operasional dan spesifik yang dilakukan untuk mencapai tujuan umum, yang sifatnya operasional dan spesifik. Biasanya tujuan khusus diungkapkan dalam kata mengidentifikasi, menilai, mengukur, menganalisis dsb.
E. Manfaat Penelitian
Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai penunjang praktek pengambilan keputusan dalam arti luas. Manfaat berisi temuan baru dan maknanya bagi pihak-pihak yang dapat menggunakan temuan tersebut bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau kepentingan praktis lainnya.
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang dihadapi dan dapat diuji kebenarannya berdasarkan fakta empiris. Ciri-ciri suatu hipotesis adalah sbb :
Dinyatakan dalam bentuk pernyataan (statement) bukan dalam kalimat tanya.
Hipotesis hendaknya berkaitan dengan lapangan ilmu yang akan diteliti.
Hipotesis harus dapat diuji, yaitu mengandung variabel yang dapat diukur dan dapat dibanding-bandingkan, sehingga diperoleh hasil yang obyektif.
Hipotesis harus sederhana dan terbatas (tidak menimbulkan perbedaan pengertian dan tidak terlalu luas sifatnya)
Rumusan Hipotesis biasanya dalam bentuk hipotesis altematif
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka memuat uraian tentang teori dasar yang relevan, fakta, hasil penelitian sebelumnya yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori, proposisi, konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. Tinjauan pustaka dapat dianggap suatu dokumentasi yang menjelaskan perhatian terhadap suatu permasalahan, menunjukkan hal yang sejalan atau bertentangan dengan pendapat penulis atau peneliti lainnya, dan membenarkan pendekatan yang dipakai untuk memecahkan permasalahan tersebut. Akhir dari tinjauan pustaka tersebut diharapkan muncul kerangka konseptual penelitian, dapat berbentuk bagan/model matematik atau persamaan fungsional yang dilengkapi dengan uraian narasi .
Kerangka konseptual berisi variable serta menggambarkan keterkaitan antar variabel penelitian, bukan skema yang menggambarkan proses penelitian atau teknis tahapan penelitian yang akan dilakukan.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membuat kerangka konsep penelitian:
Identifikasi kembali topik peneitian terutama variabel penelitian
Identifikasi kerangka teori dalam tinjauan pustaka sebagai dasar membuat kerangka konsep
Gambarkan melalui skema hubungan antar varibel yang akan diteliti
Pastikan semua variabel penelitian yang akan diteliti sudah diakomodir dalam skema kerangka konsep penelitian
Jika dalam gambar kerangka konsep penelitian ada variabel yang tidak diteliti, maka berikan keterangan atau penjelasan (secara umum garis menunjukkan variabel yang diteliti dan garis putus-putus menunjukkan variabel yang tidak diteliti).
Berikan uraian secara singkat dan jelas bagaimana konsep-konsep tersebut mempengaruhi konsep atau variabel yang lain.
BAB III
METODE PENELITIAN
Format bab metode penelitian untuk metode penelitian pengembangan maupun penelitian lapangan/laboratorium, Bab Metode Penelitian secara rinci memuat hal sebagai berikut:
A. Disain Penelitian
Disebutkan jenis penelitian dan rancangan penelitian yang digunakan serta alasan penggunaannya.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Memuat lokasi/tempat penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian.
Lokasi Penelitian
Pada bagian ini menjelaskan tempat dan waktu penelitian dilaksanakan. Jelaskan tempat penelitian secara spesifik baik tempat untuk pengambilan sampel maupun tempat untuk pelaksanaan penelitian.
Waktu penelitian
Pada bagian diuraikan dengan jelas waktu mulai dari penyusunan proposal sampai pada waktu selesai pembuatan laporan penelitian (KTI).
Contoh :
NoKegiatanBulan123451Penyusunan proposalV2PerizinanV3Dst
C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel Penelitian
Sub bab ini memuat variabel yang diteliti, klasifikasi variabel dan definisi operasional variabel. Variabel yang telah tersurat dalam kerangka konsep/pemikiran dijelaskan klasifikasinya : mana yang merupakan variabel pengaruh, variabel antara dan variabel yang dipengaruhi atau kalau ada juga variabel pengganggu dan variabel kendali. Jika jenis penelitiannya deskriptif cukup menyebutkan variabelnya apa saja.
Definisi Operasional
Masing-masing variabel harus dibuat definisi operasionalnya, dengan cara menguraikan secara rinci apa yang dimaksud, sehingga dapat diketahui lebih jelas tentang jenis-jenis data yang akan dikumpulkan. Dalam definisi tersebut harus dikemukakan pula bagaimana cara mengukur variabel tersebut, dan skala pengukurannya. Sebaiknya dibuat dalam bentuk matrik
Contoh Definisi operasional variabel
NoVariabelDefinisiCara UkurAlat ukurKriteria Skala1Pengguna-an Alat Pelindung DiriTenaga kerja pada saat bekerja menggunakan Alat Pelidung Diri (APD) sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (jenis APD ,cara pemakaian)Wawanca- ra dan observasi Lembar wawancara dan lembar observasi1=menggunakan
2= tidak menggunakanNomi-nal2Tingkat pengeta ahuan Apa yang diketahui tenaga kerja terkait dengan macam, manfaat, cara pemakaian Alat Pelindung DiriWawanca-raLembar wawancaraBaik: benar >80%
Cukup: 60-80%
Kurang:<60%Ordi-nal3Kadar Sisa chlorKandungan chlor aktif dalam distribusi air bersih yang diukur pada reservoar dan setelah melalui perpipaan pendistribusian air di Pelabuhan MerakPengukur-an lapanganKomparatorMemenuhi syarat apabila 0,2-0,5 ppm
Tidak memenuhi syarat apabila < 0,2 dan > 0,5 ppmNomi-nal
D. Rancangan Sampel
Rancangan sampel mencakup populasi dan sampel, besar sampel dan teknik pengambilan sampel
1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan unit yang akan diteliti dimana penelitian tersebut dilakukan. Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi tersebut dan mempunyai karakteristik yang sama dengan populasi (representatif)
Besar Sampel
Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus sesuai dengan jenis penelitian.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan random atau non random sesuai dengan karakteristik populasi yang akan diteliti.
E. Alur Penelitian
1. Langkah langkah penelitian
Menguraikan langkah-langkah penelitian yang dimulai dari persiapan sampai penyusunan laporan penelitian (KTI).
Alat dan Bahan
Menguraikan alat dan bahan yang akan digunakan untuk penelitian baik jenis maupun jumlahnya, termasuk jumlah sampel dan peralatan yang akan digunakan untuk pemeriksaan parameter yang diteliti.
F. Pengumpulan Data
Rancangan pengumpulan data mencakup jenis data, alat pengumpul data, teknik pengumpulan
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan boleh data primer maupun data sekunder.
2. Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data disesuaikan dengan teknik pengumpulan data yang digunakan dan digunakan untuk mengukur suatu variabel.
3. Teknik Pengumpulan Data
Bagian ini memuat tentang cara atau teknik pengumpulan data.
Pengolahan dan analisis data
Bagian ini berisi uraian tentang cara pegolahan data dan analisis yang digunakan, dalam analisis data disertai pembenaran atau alasan penggunaan cara analisis tersebut termasuk penggunaan statistik.
Pengolahan Data
Editing
Editing adalah proses kembali kelengkapan, kejelasan, relevansi, konsistensi pengisian kuisioner di lapangan.
Coding data penelitian
Coding adalah kegiatan memgubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
Entry data
Entri data adalah kegiatan untuk memproses data sehingga siap untuk dianalisis. Pada proses ini data akan dimasukan ke master tabel menggunakan software SPSS for Windows versi 18.0. data hasil uji validitas dan reabilitas selanjutnya akan diolah menggunakan SPSS atau program lain sejenis.
Cleaning data
Cleaning adalah kegiatan memeriksa kembali data-data yang sudah dimasukkan tentang kesalahan-kesalahan seperti missing data, variasi data, dan kosistensi data denganb cara membuat tabel distribusi frekuensi.
Analisis Data
Setelah data terkumpul, diedit,diklasifikasikan dan ditabulasikan, maka mulailah tahap penganalisaan data dengan teknik tertentu.Dapat digunakan analisis input-output, analisis cost-benefit ratio, analisis komparasi kualitatif, analisis statistik misalnya analisis angka indeks, analisis time-series, analisis varian, analisis regresi korelasi,Uji Chi square, Uji T. Hendaknya mencatumkan hipotesis statistiknya dan kriteria penolakan
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian berupa data yang diperoleh. Disajikan secara sistematis mulai dari yang umum, kemudian mengarah pada penyajian yang menunjang atau tidak menunjang hipotesis yang diajukan. Pola penyusunannya mulai dari menggambarkan lokasi penelitian baru selanjutnya menguraikan data-data sesuai tujuan penelitian. Dapat disajikan juga dalam bab ini hasil analisis statistik yang telah dilakukan berurutan mulai dari analisis univariat,bivariat dan multivariat. Penyajian hasil harus disertai dengan narasi analisis walaupun umumnya dibantu dengan tabel dan atau grafik, dan kalau perlu dengan gambar. Uraikan hasil tersebut secara lengkap, singkat, tapi padat.
BAB V
PEMBAHASAN
Dalam bab ini dibahas hasil-hasil penelitian atau data yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Dalam pembahasan ini, digunakan hasil penelitian orang lain dan teori yang relevan serta pendapat peneliti tentang hal yang sedang dibahas. Pembahasan bertujuan untuk memberikan arti pada hasil penelitian, menunjang atau menolak hipotesis, menjelaskan implikasi praktis dari temuan-temuan tersebut. Pembahasan sekurang-kurangnya mencakup hal sebagai berikut:
Penalaran hasil penelitian baik secara teoritis maupun empiris sehingga dapat menjawab rumusan masalah yang diajukan.
Perpaduan temuan dengan hasil penelitian sebelumnya dan konsekwensi serta pengembangan dimasa yang akan datang.
Ketidak sesuaian dengan hasil penelitian yang lain, serta alasan pembenarnya.
Pemahaman terhadap keterbatasan penelitian yang dilakukan sehingga dapat memberikan saran bagi penelitian selanjutnya.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini terdiri dari 2 sub bab yaitu :
A. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan sintesis dari pembahasan, kesimpulan hendaknya disajikan secara singkat dan jelas dan sekurang-kurangnya terdiri atas (1) jawaban atas rumusan masalah dan tujuan penelitian (2) hal yang baru ditemukan dan prospek temuan (3) pemaknaan teoritik dari hal yang baru ditemukan. Secara sederhana cara penyajian Kesimpulan adalah dengan menjawab Tujuan Umum Penelitian, kemudian dirinci menurut jawaban atas Tujuan Khusus.
B. Saran
Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan penggunaan praktis. Saran agar disampaikan secara operasional dan jelas sasarannya. Sekurang-kurangnya dapat memberi saran bagi peneliti selanjutnya. Secara sederhana Sub-bab saran harus setara dengan yang diuraikan dalam Manfaat Penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka merupakan bagian dari naskah Laporan maupun Proposal Penelitian. Karena itu Daftar Pustaka masih diberi nomor halaman sesuai urutannya. Daftar pustaka ialah suatu daftar umum yang lengkap memuat segala sumber informasi yang telah digunakan dalam tulisan. Daftar kepustakaan harus memuat semua bahan pustaka yang dikutip penulis, terkecuali bahan-bahan yang tidak diterbitkan dan tidak dapat diperoleh di perpustakaan, sehingga pembaca lain tidak dapat menulusuri kembali. Sumber bahan/informasi tersebut misalnya keterangan pribadi (wawancara), bahan stensilan. Catatan kuliah dan sebagainya harus dinyatakan dalam teks pada lokasi uraian kutipan yang bersangkutan, dan tidak dicantumkan dalam daftar pustaka.Karya tulis ilmiah yang tidak dipublikasikan merupakan suatu kekecualian, oleh karena karangan ilmiah tersebut dapat dibaca di perpustakaan. Contoh penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada lampiran-lampiran.
3. Bagian Akhir
Lampiran-lampiran :
Yang dimasukkan kedalam lampiran ialah semua karangan atau angka-angka (grafik) tambahan yang dianggap mengambil tempat terlalu besar dan mengganggu jalan cerita bila ditempatkan dalam tubuh utama tulisan, seperti kuesioner, formulir-formulir pengumpulan data, cara penelitian, contoh perhitungan statistik, peta, foto-foto, surat ijin penelitian dan sebagainya. Bila lampiran perlu dibagi dalam beberapa bagian, maka lampiran dipecah sesuai dengan pembagiannya, kemudian diberi nama, misalnya : Lampiran 1, Lampiran 2, dst, diberi nomor urut yang dituliskan pada sudut kanan atas.
Tabel-tabel dan gambar-gambar yang dimasukkan kedalam lampiran tidak diberi nomor lanjutan dari bab-bab selanjutnya. Hanya lampirannya saja yang diberi nomor.
Lampiran dapat diindeks sesuai jenisnya, misalnya lampiran berupa tabel diindeks dalam daftar tabel. Demikian pula halnya dengan lampiran yang berupa gambar diindeks dalam daftar gambar. Selain itu sesudah halaman daftar tabel dan daftar gambar, dicantumkan halaman daftar lampiran. Lampiran didahului oleh suatu halaman pembatas yang hanya memuat perkataan "Lampiran" dan ditempatkan ditengah-tengah halaman, halaman ini tidak diberi nomor.
Jenis kertas yang digunakan pada lampiran harus sama dengan yang digunakan pada tulisan. Untuk guntingan-guntingan surat kabar, lekatkanlah dahulu guntingan-guntingan tersebut pada kertas, baru kemudian di fotokopi.
BAB IV
TEKNIK PENULISAN
Dalam membuat laporan penelitian bahan-bahan atau data yang didapat pada proses penelitian perlu diatur, dikumpulkan disajikan agar menjadi laporan yang efektif, dan untuk itu peneliti sangat perlu membuat potongan-potongan bahan penelitian menjadi satu kesatuan tulisan yang utuh dan saling berkaitan. Agar laporan penelitian menjadi efektif, logis dan tidak berbelit-belit, terlebih dahulu diperlukan penyusunan skema (outline) laporan. Sehingga hal -hal yang penting tidak terlewat, atau terjadi duplikasi pembahasan, dan memperjelas hubungan topik / masalah yang akan disampaikan dalam kalimat/paragraf. Oleh karena itu teknik penulisan menjadi sangat penting, karena mengkaitkan urutan penyajian dengan pemikiran/ide yang penting.
Terdapat beberapa model skema laporan penelitian, yaitu model tradisional dan model desimal. Pada pedoman penulisan ini dipakai model tradisional yang merupakan skema tulisan yang menggunakan kombinasi nomor dan huruf.
Format Penulisan Proposal/KTI
Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam penulisannya diupayakan tidak menggunakan kata ganti orang pertama atau ketiga.
Naskah diketik 1,5 spasi dengan huruf standar (huruf Times New Roman dengan / font size 12). Penulisan dapat dilakukan pada dua sisi halaman kertas. Sisi depan halaman selalu bernomor halaman ganjil dan sisi belakang bernomor genap.
Ukuran kertas :
Untuk Seminar Proposal dan Ujian Sidang KTI dipergunakan kertas HVS 80 gram ukuran A4 (21 x 29,7 cm) yang dicetak bolak-balik.
Untuk kepentingan perpustakaan dipergunakan kertas HVS 80 gram ukuran A5 (14,8x21 cm) yang dicetak bolak-balik.
Setiap halaman diberi nomor
Bagian awal : (Halaman Sampul Depan sampai dengan daftar lampiran) diberi angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv dan sebagainya) pada bagian bawah tengah halaman.
Bagian isi pokok, diberi angka latin (1, 2, 3, dan seterusnya) diletakkan pada sudut kanan bawah (halaman ganjil) dan sudut kiri bawah (halaman genap).
Layout tulisan mengikuti ketentuan jarak sebagai berikut:
Jarak dari tepi atas kertas = 3,5 cm
Jarak dari tepi bawah kertas = 3 cm
Jarak dari tepi kiri kertas = 4 cm (halaman ganjil)
Jarak dari tepi kanan kertas = 3 cm (halaman ganjil)
Jarak dari tepi kiri kertas = 3 cm (halaman genap)
Jarak dari tepi kanan kertas = 4 cm (halaman genap)
Tulisan BAB I, BAB II,...,dst. dimulai dari batas margin atas dengan ukuran huruf 12 point. Judul bab dimulai 1,5 spasi (1 kali ketukan enter) dari tulisan BAB I, BAB II, ....,dst. Tulisan bab dan judul bab ditulis dengan huruf kapital untuk semua huruf dengan ukuran huruf 12 point. Angka untuk nomor bab ditulis dengan huruf Romawi (I,II,III,...,dst). Kalimat awal (jika tidak dimulai dengan sub-bab) atau sub-bab awal dimulai 3 spasi (2 kali ketukan enter) dari judul bab dan dimulai dari margin kiri (untuk judul sub-bab) atau masuk 1 tab (1,5 cm) untuk awal kalimat. Judul sub-bab ditulis dengan title case (hanya huruf pertama setiap kata yang menggunakan huruf kapital, yang lainnya huruf kecil/ lower case dan semua kata sambung harus memakai huruf kecil/lower case). Judul sub-bab berikutnya dimulai 3 spasi dari baris terakhir dari sub-bab sebelumnya. Contoh penulisan bab dan sub-bab dapat dilihat pada Lampiran 14 .
Kalimat awal pada suatu paragraf ditulis masuk 1 (satu) tab atau 6/7 ketukan. Antar paragarf tidak perlu diberi jarak.
Permulaan bab selalu ditulis pada halaman baru dan dimulai pada halaman dengan nomor ganjil, maka halaman genap yang kosong ditulis tetap diberi halaman.
Semua rumus ditulis dengan menggunakan equation editor (atau mathtype). Penulisan rumus dimulai pada batas kiri, rata dengan kalimat tepat di atasnya, dengan jarak 1,5 (satu setengah) spasi dari kalimat di atas dan di bawahnya. Nomor rumus disesuaikan dengan nomor bab letak rumus tersebut dan ditulis di ujung kanan baris tersebut (aligned right). Ukuran huruf dan symbol pada rumus sesuai dengan defaults yang ada seperti disajikan pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel IV.1
Ukuran Huruf dan Simbol pada Rumus
JenisUkuran (pt)Full12Subscript/ Supercript7Sub-Subscript/Supercript5Symbol18Sub-symbol12
Contoh penulisan rumus adalah sebagai berikut:
QUOTE ...............................(2.1)
dengan
y :respon (variabel dependen)
xi : faktor-faktor yan g b e r p e n g a r u h t e r h a d a p v a r i a b e l r e s p o n ,
i = 1 , 2 , . . k
: k o m p o n e n r e s i d u a l ( e r r o r ) y a n g b e r s i f a t r a n d o m d a n t e r d i s t r i b u s i s e c a r a i d e n t i k d a n s a l i n g b e b a s ( I n d e p e n d e n t I d e n t i c a l l y D i s t r i b u t e d - I I D ) d e n g a n d i s t r i b u s i n o r m a l p a d a n i l a i r a t a a n 0 d a n v a r i a n Ă2 . S e c a r a m a t e m a t i s d i n y a t a k a n d e n g a n ľH"I I D N o r m a l ( 0 , Ă2 ) .
T i d a k d i p e r k e n a n k a n m e m p e r b e s a r t a m p i l a n r u m u s d e n g a n m e n - d r a g p o j o k r u m u s y a n g s e d a n g d i b u a t .
T a t a u r u t a n p e n u l i s a n p a d a b a g i a n i s i p o k o k l a p o r a n p e n e l i t i a n s e c a r a b e r u r u t a n p e n o m o r a n B a b , S u b - b a b , dan seterusnya berurutan seperti contoh berikut :
Contoh :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Reverse Osmosis
Karakteristik Reverse Osmosis
Modul
a. Hollow fiber
1). Low pressure
2). High pressure
Tubular
Flat fiber
Packing density
Dst
Kutipan dalam teks
Kutipan dalam teks mengikuti format Harvard-Cite Them Right-9th edition. Untuk memudahkan dalam melakukan sitasi maka semua referensi berupa jurnal/buku/sumber lain di input ke aplikasi Mendeley. Umur jurnal yang disitasi sebaiknya maksimal 5 tahun dari tahun penulisan KTI, sedangkan umur buku maksimal 10 tahun dari tahun penulisan KTI. Tata cara membuat kutipan adalah sebagai berikut:
Kutipan yang diambil dari seorang penulis contoh sbb :
Mangkoedihardjo. S., (2002) telah membandingkan kebutuhan luas sebaran polutan....................
Proses fitoremediasi logam berat secara umum dibedakan berdasarkan mekanisme fungsi dan struktur tumbuhan (Otten. L., 1997)
Kutipan yang diambil dari dua penulis contoh sbb :
Menurut ADDIN CSL_CITATION {"citationItems":[{"id":"ITEM-1","itemData":{"DOI":"10.1016/j.cej.2014.06.093","ISSN":"13858947","abstract":"Natural seed gum derived from Cassia obtusifolia was experimentally evaluated for its efficiency compared to aluminum sulfate (alum) to treat high-strength wastewater in this study. Agro-industrial wastewater is commonly defined by high total suspended solids (TSS) and chemical oxygen demand (COD); one example of this is palm oil mill effluent (POME). In this study, the removal of TSS and COD from POME was studied in relation to wastewater strength, coagulant dosage, initial pH of wastewater, settling time, slow stirring speed and temperature. Earlier investigation showed that generally, C. obtusifolia seed gum performed better than alum in removing TSS and COD from the POME. Additionally, this study found that wastewater temperature had a negligible effect on the treatment efficiency when C. obtusifolia seed gum was used compared to alum, which was more sensitive to temperature change. Optimized treatment conditions when using C. obtusifolia seed gum for the treatment of POME (7500. mg/L) were determined to include a natural coagulant dosage of 1.0. g/L, initial pH of 3 and a settling time of 45. min. Various coagulation mechanisms (i.e., charge neutralization, sweep and bridging) were identified through Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR) and scanning electron microscopy (SEM) analyses. Although thermal gravimetric analysis (TGA) indicated that alum has higher thermal stability, C. obtusifolia seed gum showed better stability in terms of treatment efficiency at high temperatures. ?? 2014 Elsevier B.V.","author":[{"dropping-particle":"","family":"Shak","given":"Katrina Pui Yee","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""},{"dropping-particle":"","family":"Wu","given":"Ta Yeong","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""}],"container-title":"Chemical Engineering Journal","id":"ITEM-1","issued":{"date-parts":[["2014"]]},"page":"293-305","publisher":"Elsevier B.V.","title":"Coagulation-flocculation treatment of high-strength agro-industrial wastewater using natural Cassia obtusifolia seed gum: Treatment efficiencies and flocs characterization","type":"article-journal","volume":"256"},"uris":["http://www.mendeley.com/documents/?uuid=691155de-ba78-422e-bd10-35e81092581a"]}],"mendeley":{"formattedCitation":"(Shak & Wu 2014)","manualFormatting":"Shak and Wu, (2014)","plainTextFormattedCitation":"(Shak & Wu 2014)","previouslyFormattedCitation":"(Shak and Wu, 2014)"},"properties":{"noteIndex":0},"schema":"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"}Shak and Wu, (2014) secara kimiawi komposisi C/N sampah kota berkisar 35/1 sehingga cukup layak untuk proses pengomposan
ADDIN CSL_CITATION {"citationItems":[{"id":"ITEM-1","itemData":{"DOI":"http://dx.doi.org/10.1016/j.watres.2011.08.014","ISSN":"0043-1354","abstract":"The paper addresses the effects of salinity and temperature on the chemistry of important parameters affecting coagulation pretreatment including the ion product of water, acid-base chemistry, dissolved metal speciation, and precipitation reactions for aluminum and iron coagulants. The ion product of seawater is greater than for freshwaters and affects chemical hydrolysis and metal-hydroxide solubility reactions. Inorganic carbon is the m a i n c a u s e o f s e a w a t e r a l k a l i n i t y a n d b u f f e r i n t e n s i t y b u t b o r a t e B ( O H ) 4 1 " a l s o c o n t r i b u t e s . B u f f e r i n t e n s i t y i s a n i m p o r t a n t p a r a m e t e r i n a s s e s s i n g c o a g u l a t i o n p H a d j u s t m e n t . M i n e r a l p a r t i c l e s a r e r e l a t i v e l y u n s t a b l e i n s e a w a t e r f r o m e l e c t r i c a l d o u ble layer compression, and when present these particles are easily coagulated. Algal-particle stability is affected by steric effects and algal motility. Dissolved natural organic matter from algae and humic substances causes fouling of RO membranes and pretreatment removal is essential. Aluminum coagulants are not recommended, and not used, because they are too soluble in seawater. Ferric coagulants are preferred and used. The equilibrium solubility of Fe with amorphous ferric hydroxide in seawater is low over a wide range of pH and temperature conditions. Ferric chloride dosing guidelines are presented for various raw seawater quality characteristics. The effect of pH on coagulant dose and the role of buffer intensity are addressed. A dual coagulation strategy is recommended for treating seawater with moderate to high concentrations of algae or seawater with humic matter. This involves a low and constant dose with high charge-density cationic polymers using Fe as the main coagulant where it is varied in response to raw water quality changes.","author":[{"dropping-particle":"","family":"Edzwald","given":"James K","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""},{"dropping-particle":"","family":"Haarhoff","given":"Johannes","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""}],"container-title":"Water Research","id":"ITEM-1","issue":"17","issued":{"date-parts":[["2011","11","1"]]},"page":"5428-5440","title":"Seawater pretreatment for reverse osmosis: Chemistry, contaminants, and coagulation","type":"article-journal","volume":"45"},"uris":["http://www.mendeley.com/documents/?uuid=05cff210-2f30-4e2c-a8f5-9d917deb8797"]}],"mendeley":{"formattedCitation":"(Edzwald & Haarhoff 2011)","manualFormatting":"Edzwald and Haarhoff, (2011)","plainTextFormattedCitation":"(Edzwald & Haarhoff 2011)","previouslyFormattedCitation":"(Edzwald and Haarhoff, 2011)"},"properties":{"noteIndex":0},"schema":"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"}Edzwald and Haarhoff, (2011) menyatakan....
....................... ADDIN CSL_CITATION {"citationItems":[{"id":"ITEM-1","itemData":{"DOI":"http://dx.doi.org/10.1016/j.watres.2011.08.014","ISSN":"0043-1354","abstract":"The paper addresses the effects of salinity and temperature on the chemistry of important parameters affecting coagulation pretreatment including the ion product of water, acid-base chemistry, dissolved metal speciation, and precipitation reactions for aluminum and iron coagulants. The ion product of seawater is greater than f o r f r e s h w a t e r s a n d a f f e c t s c h e m i c a l h y d r o l y s i s a n d m e t a l - h y d r o x i d e s o l u b i l i t y r e a c t i o n s . I n o r g a n i c c a r b o n i s t h e m a i n c a u s e o f s e a w a t e r a l k a l i n i t y a n d b u f f e r i n t e n s i t y b u t b o r a t e B ( O H ) 4 1 " a l s o c o n t r i b u t e s . B u f f e r i n t e n s i t y i s a n i m p o r t a n t p a r a m e t e r in assessing coagulation pH adjustment. Mineral particles are relatively unstable in seawater from electrical double layer compression, and when present these particles are easily coagulated. Algal-particle stability is affected by steric effects and algal motility. Dissolved natural organic matter from algae and humic substances causes fouling of RO membranes and pretreatment removal is essential. Aluminum coagulants are not recommended, and not used, because they are too soluble in seawater. Ferric coagulants are preferred and used. The equilibrium solubility of Fe with amorphous ferric hydroxide in seawater is low over a wide range of pH and temperature conditions. Ferric chloride dosing guidelines are presented for various raw seawater quality characteristics. The effect of pH on coagulant dose and the role of buffer intensity are addressed. A dual coagulation strategy is recommended for treating seawater with moderate to high concentrations of algae or seawater with humic matter. This involves a low and constant dose with high charge-density cationic polymers using Fe as the main coagulant where it is varied in response to raw water quality changes.","author":[{"dropping-particle":"","family":"Edzwald","given":"James K","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""},{"dropping-particle":"","family":"Haarhoff","given":"Johannes","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""}],"container-title":"Water Research","id":"ITEM-1","issue":"17","issued":{"date-parts":[["2011","11","1"]]},"page":"5428-5440","title":"Seawater pretreatment for reverse osmosis: Chemistry, contaminants, and coagulation","type":"article-journal","volume":"45"},"uris":["http://www.mendeley.com/documents/?uuid=05cff210-2f30-4e2c-a8f5-9d917deb8797"]}],"mendeley":{"formattedCitation":"(Edzwald & Haarhoff 2011)","plainTextFormattedCitation":"(Edzwald & Haarhoff 2011)","previouslyFormattedCitation":"(Edzwald and Haarhoff, 2011)"},"properties":{"noteIndex":0},"schema":"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"}(Edzwald and Haarhoff, 2011).
Penelitian Kriswandana, F. and Khambali, (2018) tentang efisiensi pengolahan limbah
Kutipan yang diambil dari tiga penulis atau lebih contoh sbb:
Menurut ADDIN CSL_CITATION {"citationItems":[{"id":"ITEM-1","itemData":{"DOI":"10.1016/j.jclepro.2018.02.044","ISSN":"09596526","abstract":"The effects of a commercially produced Tannin-based coagulant and flocculant (Tanfloc) in a biofilm process pilot plant treating municipal wastewater were investigated. The investigated flow rates were 10, 14 and 18 L/min for the entire pilot plant, with two additional flows of 22 and 24 L/min were used for flocculation and sedimentation processes only. There was no clear deterioration in flocculation efficiency; even at 24 L/min, where the flocculation time was only 7.5 min. In terms of the clarification process, the enhancement was remarkably good; especially at high flows. Without Tanfloc, the removal efficiencies in the clarifier were less than 20%, 40%, 22% and 8% for turbidity, total suspended solids, biochemical oxygen demand and total phosphate, respectively. Meanwhile, when Tanfloc was used, they achieved 75%, 61%, 60% and 16% for the same respective pollutants. A significant rise in dissolved oxygen level in the aeration tank was observed when Tanfloc was applied (promising saving of energy during aeration). For instance, a dissolved oxygen level of 3 mg/L measured in experiments without Tanfloc, witnessed a climb to 6 mg/L when Tanfloc was used. In addition, volatile suspended solids concentration in the aeration tank decreased when Tanfloc was used (promising less production of sludge). Other measurements of total suspended solids (mg/L), chemical oxygen demand (mg/L) and biochemical oxygen demand (mg/L) in the experiments without Tanfloc were in the range (1236), (60104) and (2450), respectively. Remarkably Tanfloc was able to reduce these measurements to low levels of (926), (2868) and (724). In conclusion, the results suggest Tanfloc as promising agent to enhance the performance of clarification in a biological treatment unit. In light of this enhancement, Tanfloc could be used to upgrade existing treatment plants or design compact treatment units.","author":[{"dropping-particle":"","family":"Hameed","given":"Yasir Talib","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""},{"dropping-particle":"","family":"Idris","given":"Azni","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""},{"dropping-particle":"","family":"Hussain","given":"Siti Aslina","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""},{"dropping-particle":"","family":"Abdullah","given":"Norhafizah","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""},{"dropping-particle":"","family":"Man","given":"Hasfalina Che","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""},{"dropping-particle":"","family":"Suja","given":"Fatihah","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""}],"container-title":"Journal of Cleaner Production","id":"ITEM-1","issued":{"date-parts":[["2018"]]},"page":"198-205","title":"A tanninbased agent for coagulation and flocculation of municipal wastewater as a pretreatment for biofilm process","type":"article-journal","volume":"182"},"uris":["http://www.mendeley.com/documents/?uuid=be9ec1ca-381d-4a50-99c3-c320be50bd25"]}],"mendeley":{"formattedCitation":"(Hameed et al. 2018)","manualFormatting":"Hameed et al., (2018)","plainTextFormattedCitation":"(Hameed et al. 2018)","previouslyFormattedCitation":"(Hameed et al., 2018)"},"properties":{"noteIndex":0},"schema":"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"}Hameed et al., (2018), ......................................
Kajian yang telah dilakukan oleh ADDIN CSL_CITATION {"citationItems":[{"id":"ITEM-1","itemData":{"DOI":"10.1016/j.ecoleng.2016.07.001","ISSN":"09258574","abstract":"Poorly managed urban runoff and wastewater collection systems contaminate surface water, making it necessary to treat the water before use in households. Coagulation and flocculation are essential components of the treatment of drinking water and wastewater. This study evaluated the efficacy of banana pith as a natural polyelectrolyte and coagulant. The banana biomass was characterized for functional groups using FTIR model 8400, point of zero charge using solid addition method, and elemental composition using Perkin-Elmer Series II CHNS/O 2400 Elemental Analyser. Coagulation and flocculation tests were conducted using batch test for various dosages of banana pith and pH values. The turbidity removal was fitted with kinetic models for particulate removal and particle aggregation behaviour. The functional groups in banana pith were [Formula presented], [Formula presented], [Formula presented], [Formula presented] groups and the carboxylic (COO-double bond) and ionic carboxylic ([Formula presented]) groups. Banana pith point of zero charge was pH 4.8. The biomass comprised of 32.3% carbon, 4.21% hydrogen, 1.46% nitrogen, 43.5% oxygen and 0.86% sulphur. Treatment of turbid water with banana pith removed up to 98.5, 54.3, 96.03, 98.9, 88.7, 100, 100, 92, 81, 100 and 60% of turbidity, COD, suspended solids, sulphates, nitrates, copper, chromium, iron, zinc, lead and manganese, respectively, at a banana pith dosage of 0.1 kg/m3and initial pH of 4. The significant removal of a wide range of contaminants was attributed to the presence of the observed large number of functional groups in the banana pith. Turbidity, sulphates, copper, chromium, zinc and lead were reduced to the required drinking water standards. However, the concentrations of suspended solids, nitrates, iron and manganese exceeded the recommended limits and, therefore, required supplemental treatment. The flocculation process was best described by the second order k i n e t i c m o d e l w i t h a h a l f - l i f e Ä1 / 2 o f 1 . 1 6 m i n a n d a r a t e c o n s t a n t o f K , o f 2 . 6 7 6 m 3 / k g m i n . T h e s t u d y d e m o n s t r a t e d t h a t b a n a n a p i t h h a s p o t e n t i a l f o r u s e a s a s u b s t i t u t e f o r t h e c o n v e n t i o n a l m e t a l c o a g u l a n t s . " , " a u t h o r " : [ { " d r o p p i n g - p a r t i c l e " : " " , " f a m i l y " : " K a koi","given":"Beatrice","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""},{"dropping-particle":"","family":"Kaluli","given":"James Wambua","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""},{"dropping-particle":"","family":"Ndiba","given":"Peter","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""},{"dropping-particle":"","family":"Thiong'o","given":"George","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""}],"container-title":"Ecological Engineering","id":"ITEM-1","issued":{"date-parts":[["2016"]]},"title":"Banana pith as a natural coagulant for polluted river water","type":"article-journal","volume":"95"},"uris":["http://www.mendeley.com/documents/?uuid=6f7c610d-bb7a-3f53-b6cd-832bc5261b73"]}],"mendeley":{"formattedCitation":"(Kakoi et al. 2016)","manualFormatting":"Kakoi et al., (2016)","plainTextFormattedCitation":"(Kakoi et al. 2016)","previouslyFormattedCitation":"(Kakoi et al., 2016)"},"properties":{"noteIndex":0},"schema":"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"}Kakoi et al., (2016) menjelaskan bahwa.....
...................................................ADDIN CSL_CITATION {"citationItems":[{"id":"ITEM-1","itemData":{"DOI":"10.1016/j.cej.2013.07.010","ISSN":"13858947","abstract":"The synthetic polymers normally used in the coagulation-flocculation treatment of waste water are in most cases derived from oil-based, non-renewable raw materials. Consequently, there has been a growing interest in replacing them with more sustainable natural bio-based alternatives. However, derivatives of cellulose, which is the most abundant biopolymer on earth, are still scarce. In this work dicarboxylic acid nanocellulose (DCC) flocculants were produced by nanofibrillation of periodate and chlorite-oxidized celluloses with a homogenizer. The flocculation performance levels of five such anionic nanocelluloses with variable charge densities were examined in the coagulation-flocculation treatment of municipal waste water and the results compared with the performance of a commercial coagulant and a synthetic polymeric flocculant. In addition, the aldehyde and carboxyl content, charge density (CD), size and stability of each DCC were determined in an aqueous solution. The results showed that all the DCCs synthesized were able to flocculate waste water very efficiently, and the dosages required were similar to that of the commercial reference flocculant. The combined coagulation-flocculation treatment of municipal wastewater resulted in a lower residual turbidity and COD in a settled suspension, with considerably reduced total chemical consumption relative to coagulation with ferric sulphite alone. A high charge density and high nanofibril content of the DCC flocculant gave the best flocculation performance. The DCCs showed high stability in aqueous suspensions over a long period of time and good performance within the chosen pH range. ?? 2013 Elsevier B.V.","author":[{"dropping-particle":"","family":"Suopajärvi","given":"Terhi","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""},{"dropping-particle":"","family":"Liimatainen","given":"Henrikki","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""},{"dropping-particle":"","family":"Hormi","given":"Osmo","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""},{"dropping-particle":"","family":"Niinimäki","given":"Jouko","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""}],"container-title":"Chemical Engineering Journal","id":"ITEM-1","issued":{"date-parts":[["2013"]]},"title":"Coagulation-flocculation treatment of municipal wastewater based on anionized nanocelluloses","type":"article-journal","volume":"231"},"uris":["http://www.mendeley.com/documents/?uuid=03fa8531-334c-3425-80ef-7e7730d59462"]}],"mendeley":{"formattedCitation":"(Suopajärvi et al. 2013)","plainTextFormattedCitation":"(Suopajärvi et al. 2013)","previouslyFormattedCitation":"(Suopajärvi et al., 2013)"},"properties":{"noteIndex":0},"schema":"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"}(Suopajärvi et al. 2013).
Kutipan yang diambil dari bagian tertentu, contoh sbb :
Menurut Otten and Bugein (1997) bahwa..............
Dalam bab ketiga Sutrisno Hadi (1978) menyatakan bahwa...................
Cara menuliskan kutipan yaitu sbb :
Bila panjang kutipan kurang dari tiga baris maka ketikan langsung ditulis dengan didahului oleh tanda kutip ".....", kecuali ditulis secara tidak langsung maka tanpa tanda petik. Contoh :
Dalam Technical and Regulatory Guidance Document Phytotechnology, ITRC USA (2001:57), Fitostabilisasi mempunyai arti : "Kemampuan akar tumbuhan dalam melakukan imobilisasi polutan".
Kriteria kematangan kompos yang dijelaskan oleh Otten dan Bugeln (1997) dapat dinilai dari kandungan zat- zat anorganik.
Bila kutipan melebihi tiga baris, maka ketentuannya sebagai berikut :
Diketik mulai dengan baris baru dengan satu spasi
Dimulai masuk ke kanan dengan tujuh ketukan atau dan hentakan atau masuk ke dalam konsisten dengan alinea yang dianut. Contoh :
Definisi rizofiltrasi menurut ITRC (2001) adalah kemampuan akar tumbuhan dalam mengadsorpsi atau presipitasi pada zone akar atau mengadsorpsi larutan polutan sekitar akar ke dalam akar, sehingga rizofiltrasi sangat tepat diterapkan untuk mengatasi lindi yang terbentuk dalam proses pengomposan primer.
Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka hendaknya ditulis dengan ketentuan sebagai berikut :
Nama gelar tidak perlu dicantumkan
Nama pengarang harus ditulis semua meskipun jumlahnya lebih dari 3 (tiga) orang.
Penulisan judul menggunakan Sentence case (hanya kata pada awal kalimat yang menggunakan huruf kapital).
Pengetikan daftar pustaka selalu diawali dari tepi dan kemudian baris berikutnya masuk 6 atau 7 ketukan.
Diatur sesuai urutan abjad
Urutan penulisan daftar pustaka yang berasal dari buku adalah:
Nama pengarang
Tahun penerbitan (dalam kurung)
Koma
Judul buku (cetak miring)
Titik
Edisi penerbitan (jika ada)
Koma
Nama penerbit
Titik
Tempat penerbitan
Koma
Halaman buku
Titik
Urutan penulisan daftar pustaka yang berasal dari jurnal penelitian adalah sebagai berikut :
Nama peneliti
Tahun penerbitan jurnal (dalam kurung)
Tanda kutip atas
Judul penelitian (Tidak cetak miring/ tegak)
Tanda kutip atas
Koma
Nama jurnal (cetak miring)
Koma
Edisi jurnal
Volume jurnal (dalam kurung jika ada)
Koma
Halaman jurnal
Titik
Alamat jurnal dan DOI (jika ada)
Jumlah sumber pustaka yang dipakai minimal adalah 10 sumber, dengan urutan prioritas sebagai berikut :
Jurnal penelitian baik internasional maupun lokal
Proceeding / kumpulan penelitian
Text book
Contoh penulisan dalam daftar pustaka sbb :
Edzwald, J.K. and Haarhoff, J. (2011) Seawater pretreatment for reverse osmosis: Chemistry, contaminants, and coagulation, Water Research, 45(17), pp.54285440. Available at: http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0043135411004507.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2005 Lampiran 3 Tentang Rencana Induk Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara. Buku Rinci Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.
Prihatinningtyas (2013) Natural Coagulant Application from Corn Flour In Clean Water Treatment, Jurnal Teknosains, 2(2), pp.126.
Saranya, P., Ramesh, S.T. and Gandhimathi, R. (2013) Effectiveness of natural coagulants from non-plant-based sources for water and wastewater treatmenta review, Desalination and Water Treatment, 52, pp. 3133.
SK. Gubernur Jawa Timur Nomor 45 Tahun 2002 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Industri atau Kegiatan Usaha Lainnya di Jawa Timur
Beberapa contoh menulis daftar pustaka sebagai berikut :
Pustaka berupa majalah (jurnal asing atau bahasa Indonesia/ buletin)
Nama pengarang, tahun penerbitan. judul tulisan, nama majalah (cetak miring), volume, nomor halaman dimana tulisan itu dimuat.
Contoh pustaka dari Majalah/ Jurnal :
Hameed, Y. T., Idris, A., Hussain, S. A., Abdullah, N., Man, H. C. and Suja, F. (2018) A tanninbased agent for coagulation and flocculation of municipal wastewater as a pretreatment for biofilm process, Journal of Cleaner Production, 182, pp. 198205. doi: 10.1016/j.jclepro.2018.02.044.
Daftar pustaka yang berasal dari jurnal penelitian yang bersumber dari website (kecuali blogspot):
1). Dengan nama pengarang
Baumgartner, B., and H. Belevi (2001) A Systemic Overview of Urban Agriculture in Developing Countries, EAWAG/SANDEC. HYPERLINK "http://www.sandec.ch/urbanaqri/" http://www.sandec.ch/urbanaqri/Ainde x.html. 28 Maret 2012.
2). Tanpa nama pengarang
UNEP-United Nation Environmental Program (2004) Integrated Watershed management Ecohydrology Phytotechnology. HYPERLINK "http://www.unep.or.jp" http://www.unep.or.jp. 25 April 2012.
Pustaka berupa buku teks.
Nama pengarang, tahun penerbitan. Judul buku (cetak miring), Edisi penerbitan (jika ada nama penerbit.), Tempat penerbitan, halaman.
Contoh pustaka dari buku teks:
Selunke, D.K. and Desai, B.B. (2007), Post harvest Biotechnology of Fruit and Vegetables. 1st edition, CRC Press. Inc. Cleveland Ohio, pp 44-48.
Pustaka dari Prosiding (Kumpulan beberapa Makalah)
Nama pengarang makalah, tahun penerbitan. Judul makalah (cetak miring). Nama konferensi dan nomer konferensinya (pertama, kedua, ketiga, dst) dicetak miring, Nama editor didahului dengan ed. atau eds. (bila lebih dari satu editor), Penyelenggara seminar/konferensi, Tempat penyelenggaraan, halaman dari artikel.
Contoh Pustaka dari prosiding :
Neuman, S.P. (1980), Adjoint-State Finite Element Equations for Parameter Estimation, Proceedings of Third International Conference on Finite Elements in Water Resources, Eds: Wang, S. Y. et al., University of Mississippi, Mississippi, pp 189-215.
Pustaka berupa buku teks terjemahan
Contoh:
Fukuoka, M. (2011), The One Straw Revolution : An Introduction to Natural Farming. L. Korn (ed). 2011. Tokyo, Rodale Press. Inc. First Edition. H. Sudarwono (penterjemah), 2012. Revolusi Sebatang Jerami. Pengantar Menuju Pertanian Alami.Jakarta, Yayasan Obor Indonesia. Edisi Pertama: 210-215.
Pustaka berupa buletin di mana nama penulis adalah instansi dan tidak ada nomor halaman.
Contoh:
UNEP (2012), United Nation Environmental Program: Environmental Data Report. Oxford, UK, Blackwell Publishers. n.p.
Pustaka berupa buku teks tidak ada nama pengarang
Contoh:
Biro Pusat Statistik (2011), Survei Pertanian Produksi Buah-buahan di Indonesia. Jakarta, 56-60.
C. Teknik Penulisan Ilustrasi
Yang dimaksud dengan ilustrasi adalah semua gambar termasuk potret, grafik, peta, tabel dan gambar-gambar lainnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah dalam penulisan ilustrasi adalah:
Semua gambar dan tabel harus jelas/tidak kabur/buram. Ukuran huruf pada gambar dan tabel harus dapat dibaca oleh mata normal dengan mudah. Gambar dan tabel diletakkan di tengah halaman (centered).
Nomor dan judul tabel diletakkan di sisi kiri di atas tabel. Nomor tabel disesuaikan dengan letak tabel tersebut di dalam bab. Pada sisi bawah tabel diberi keterangan tentang sumber informasi yang dicantumkan di dalam tabel, apakah informasi tersebut dari pustaka tertentu, hasil pengamatan, ataupun hasil perhitungan. Judul tabel ditulis dengan cara title case, kecuali kata sambung dan kata dengan, menggunakan spasi 1. Tabel dibuat dengan jarak spasi 1. Jarak judul table dengan table dibuat 1,5 spasi. Sisi paling luar tabel tidak boleh melampaui batas margin kiri dan kanan. Judul tabel tidak boleh melebihi batas kiri kanan tabel. Format landscape menyesuaikan dengan pedoman ini.
Contoh penulisan tabel adalah sebagai berikut:
Tabel II.8.
Tipikal Biokogulan Hasi l E k s t r a k s i M o r i n g a o l e i f e r a
d e n g a n S o l v e n t L a r u t a n G a r a m S o d i u m
S p e s i f i k a s i I n d e k s B e r a t M o l e k u l 3 j u t a - 2 5 j u t a K o n t e n B e n d a P a d a t ( % ) e"9 0 M o n o m e r S i s a ( % ) d"0 . 0 5 T i n g k a t H i d r o l i s i s ( % ) 1 0 - 9 0 ( a n i o n i k ) T i n g k a t H i d r o l i s i s ( % ) 5 m a x . ( N o n - i o n i k ) T i n g k a t I o n ( % ) 1 0 - 6 0 ( K a t i o n i k ) G r a n u l a r i t a s ( m e s h ) 2 0 - 8 0 D a y a l a r u t ( h ) d"1 . 5 h r s P e n a m p i l a n B u t i r a n k r i s t a l p u t i h S u m b e r : S h a n d o n g J i a h u a W a t e r T r e a t m e n t T e c h . C o . , L t d . , 2 0 1 6
N o m o r d a n j u d u l g a m b a r d i t u l i s d i s i s i k i r i d i b a w a h g a m b a r . N o m o r g a m b a r d isesuaikan dengan letak gambar tersebut di dalam bab. Sumber/referensi dari gambar dicantumkan langsung pada bagian belakang judul tersebut. Judul gambar ditulis dengan cara title case kecuali untuk kata sambung dan kata depan dengan jarak spasi 1. Sisi paling luar gambar tidak boleh melampaui batas gambar. Format landscape menyesuaikan dengan pedoman ini. Contoh penulisan gambar disajikan berikut ini:
Gambar IV.2. Konsentrasi Ion Ca2+ (mg/L) ) Setelah
Proses Presipitasi Kimia ADDIN CSL_CITATION {"citationItems":[{"id":"ITEM-1","itemData":{"abstract":"Herbal pharmaceutical industrial wastewater contains a high amount of suspended solids and alkaline (pH > 8); therefore it requires approprite coagulant and flocculant compounds for its wastewater treatment. The most widely used flocculant is a synthetic that has certain problems such as non-biodegradability and releases of toxic re- sidual monomers. The use of eco-friendly flocculants as alternative materials for conventional flocculant in water and wastewater treatments is increasing. Numerous factors influence the performance of coagulation-flocculation process, such as coagulant dosage, flocculant dosage, initial potential of hydrogen (pH) and velocity gradient of coagulation-flocculation. The main aim of this research is to evaluate the capability and effectiveness of Moringa oleifera extract for removal of suspended solid in herbal pharmaceutical industry. A coagulation-flocculation test was done by performing jar test at various speeds, according to the variation of the conducted treatment research. In this study, response surface methodology (RSM) approach was used to optimize the concentration of coagulant dosage, flocculant dosage and flocculation velocity gradient (G), and the results were measured as maximum per- centage of suspended solid removal. The wastewater used in this research originally came from the inlet of herbal pharmaceutical industry wastewater treatment plant, which was collected over 3 days. The wastewater has a total suspended solids of more than 1250 mg/L, and was alkaline (pH 910). The moringa extract was made from the extraction of a fat free moringa powder with a salt solution in a certain ratio. The percentage removal of suspended solid was 93.4299.54%. The final results of the analysis of response surface showed that the variables of floc- culant dosage and the flocculation velocity gradient (G) have a huge impact on the amount of suspended solid re- moval, compared with the coagulant dosage. The model generated from the response analysis is a quadratic model. The optimum point of the removal suspended solid quadratic model is at 10.6566 mg/L alum dosage, 13.8185 ml/L Moringa oleifera extract dosage, and G velocity of flocculation 84.845 sec-","author":[{"dropping-particle":"","family":"Eri","given":"Iva Rustanti","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""},{"dropping-particle":"","family":"Hadi","given":"Wahyono","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""},{"dropping-particle":"","family":"Slamet","given":"Agus","non-dropping-particle":"","parse-names":false,"suffix":""}],"container-title":"Journal of Ecological Engineering","id":"ITEM-1","issue":"3","issued":{"date-parts":[["2018"]]},"page":"126-134","title":"Clarification of Pharmaceutical Wastewater with Moringa Oleifera : Optimization Through Response Surface Methodology","type":"article-journal","volume":"19"},"uris":["http://www.mendeley.com/documents/?uuid=95ba2831-b4a9-43f4-bcc5-9789e2a880d1"]}],"mendeley":{"formattedCitation":"(Eri et al. 2018)","manualFormatting":"(Eri et al., 2018)","plainTextFormattedCitation":"(Eri et al. 2018)","previouslyFormattedCitation":"(Eri, Hadi and Slamet, 2018)"},"properties":{"noteIndex":0},"schema":"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"}(Eri et al., 2018)
Tulisan tabel dan gambar pada kalimat yang merujuk suatu tabel atau gambar harus diawali dengan huruf besar. Contoh: Sesuai dengan Tabel III.1 dan Gambar IV.2
Judul tabel atau batas gambar bagian atas dimulai 3 spasi dari batas terakhir di atasnya. Kalimat tepat di bawah tabel atau judul gambar dimulai 3 spasi (2 ketukan enter) dari batas bawah tabel atau judul gambar (lihat contoh di Lampiran 3). Antara judul tabel atau judul gambar dengan tabel atau gambar yang bersangkutan diberi jarak 1,5 spasi (satu ketukan enter).
Tabel yang terlalu luas sebaiknya disederhanakan, apabila ingin diikut sertakan dalam tubuh utama tulisan. Tabel yang terlalu luas dapat diletakkan dalam lampiran. Jika dimensi dan ilustrasi melebihi ukuran kertas yang telah ditentukan, maka kertas dapat dilipat.
Teknik Melipat Kertas Gambar/Data yang melebihi ukuran kertas
1. Melipat secara horizontal
Lipatlah bagian bawah kertas hingga sama panjang dengan kertas karangan. Potonglah lipatan tersebut 4 cm dari tepi kiri untuk menghindari terjepitnya lipatan pada waktu penjilidan.
2. Melipat secara horizontal
Buatlah lipatan sedemikian rupa sehingga sama lebar dengan kertas karangan. Bila hanya diperlukan satu lipatan, nomor halaman harus diketik pada lipatan. Bila diperlukan lipatan kedua buatlah lipatan sedemikian rupa sehingga tepi kanan lipatan kedua menyamai tepi kertas karangan. Nomor halaman diketik pada lipatan kedua.
Apabila diperlukan lipatan lebih dari satu arah, buatlah lipatan horisontal dahulu, kemudian dilanjutkan dengan membuat lipatan vertikal.
Teknik Penulisan Abstrak
Abstrak adalah ringkasan yang singkat dan padat dari sebuah penelitian KTI. Fungsi abstrak adalah membantu pembaca agar dengan cepat dapat memperoleh gambaran umum dari tulisan (ilmiah) tersebut. Dalam abstrak, kutipan dari penulis lainnya tidak bolehdicantumkan.
Abstrak dari proposal KTI berisi tiga hal penting yaitu:
Motivasi, yang menjelaskan tentang pentingnya suatu studi atau penelitian dilakukan, tingkat kesulitan dalam melakukan studi serta dampak yang ditimbulkan jika studi tersebut dilakukan atau berhasil diterapkan.
Perumusan masalah, yang menjelaskan masalah yang akan diselesaikan serta tujuan penelitian.
Pendekatan/metoda, yang berisi penjelasan bagaimana persoalan yang ada diselesaikan, apakah menggunakan model analitis, simulasi, prototip, atau analisis data aktual.
Abstrak KTI pada dasarnya sama dengan format abstrak proposal KTI, tetapi abstrak KTI harus ditambahkan hasil dan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Dalam kesimpulan, dihindarkan penulisan yang menunjukkan keragu-raguan. Selain abstrak yang ditulis dalam Bahasa Indonesia juga harus dilengkapi dengan abstrak yang ditulis dalam Bahasa Inggris.
Hal-hal lain dalam penulisan abstrak dapat dijelaskan sebagai berikut:
Isi Abstrak
Alasan dan tujuan penelitian/penulisan (1-2 kalimat)
Metode penelitian (maksimal 4 kalimat)
Hasil penelitian (maksimal 5 kalimat)
Kesimpulan dan saran (maksimal 5 kalimat)
Bentuk Abstrak
Gaya penulisan : kalimat aktif, singkat dan kalimat pasif.
Jumlah halaman abstrak hanya satu halaman dengan jumlah kata 150-250 kata (kira-kira 20 kalimat yang masing-masing terdiri atas 10 kata) tidak termasuk yang bersuku kata satu, seperti yang, di, ke dan sebagainya.
3. Persyaratan teknik Abstrak
a. Diketik satu spasi, termasuk judul dan mempunyai batas yang sama seperti isi tulisan.
b. Disebelah sudut kanan atas ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pada awal kata, sebutkan :
Nama Institusi
Karya Tulis llmiah, tanggal ujian.
Selanjutnya disebelah kiri atas dalam jarak tiga spasi dari 2), sebutkan:
Nama penulis karya tulis ilmiah (tidak dibalik) ditulis dengan huruf kecil.
Judul karya tulis ilmiah (dalam lima ketukan dari batas kiri diketik seluruhnya dengan huruf kapital huruf besar).
Jumlah halaman permulaan (dalam angka romawi kecil) ditambah dengan jumlah halaman isi karya tulis ilmiah, keterangan ilustrasi denah, gambar, peta, tabel dan ilustrasi lainnya.
Isi abstrak.
Jumlah daftar bacaan atau kepustakaan dan dalam kurung cakupan tahunnya (tahun tertua-tahun termuda).
Klasifikasi : jangan diisi.
Nama pembuat abstrak (bila pembuat abstrak adalah pembuat atau penulis karya tulis ilmiah, maka (7) jangan diisi.
Out-Line Laporan Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Bagian awal
Bagian awal Karya Tulis Ilmiah terdiri dari :
Halaman sampul depan
Halaman sampul dalam
Halaman persyaratan sebutan
Halaman persetujuan
Halaman pengesahan penguji
Halaman Pernyataan Keaslian Penulisan
Halaman abstrak
Halaman kata pengantar
Halamandaftar isi
Halaman daftar tabel
Halaman daftar gambar
Halaman daftar singkatan
Bagian inti
Bagian inti Karya Tulis llmiah terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Identifikasi dan Batasan masalah
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
F. Hipotesis (bila ada)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
A. Disain Penelitian
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
C. Variabel dan Definisi operasional
1. Variabel Penelitian
2. Definisi Operasional Variabel
D. Rancangan Sampel
1. Populasi dan Sampel
2. Besar Sampel
3.Teknik Pengambilan Sampel
E. Alur Penelitian
1. Langkah Langkah Penelitian
2. Alat dan Bahan
F. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
2. Alat Pengumpul Data
3. Teknik Pengumpulan Data
G. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
2. Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Data penelitian
B. Analisis hasil penelitian
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Bagian akhir
Bagian akhir Karya Tulis llmiah terdiri dari :
Daftar pustaka
Lampiran :
lnstrumen penelitian
Surat ijin penelitian
Master data
Print out hasil analisis data
PROGRAM STUDI D-III JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PAGE \* MERGEFORMAT 61
Ide Penelitian
Penelusuran Literatur dan
Penyusunan Konsep Penelitian
Perumusan Masalah Penelitian dan Penetapan Tujuan Penelitian :
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Persetujuan Pembimbing
Penyusunan Proposal
Seminar Proposal
Persetujuan Penelitian
Oleh Tim Penguji Proposal
Pelaksanaan Penelitian
Pengumpulan Data
Analisis, Pembahasan Data, serta Kesimpulan dan Saran
Seminar Laporan Akhir
Penelitian/Ujian
Revisi Persetujuan Akhir Penjilidan
Contoh
Bagaimana Kualitas Udara Secara Mikrobiologi pada Ruang Perawatan Intensif Rumah Sakit Brawijaya Surabaya Tahun 2013?
Apakah ada perbedaan kandungan cadmium secara kuantitatif pada kerang hijau yang berasal dari Sidoarjo, Kenjeran, Madura yang dijual di Pasar Pabean Surabaya pada tahun 2013?
Apakah ada hubungan perilaku penggunaan pestisida terhadap penurunan aktifitas kerja enzym cholinesterase?
Contoh;
Tujuan umum
Mengetahui hubungan antara lingkungan fisik rumah dengan kejadian Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas X Tahun 2016.
Tujuan khusus
Menilai lingkungan fisik rumah meliputi suhu, kelembaban, pencahayaan, luas ventilasi, kepadatan penghuni dan Lantai rumah.
Menganalisis hubungan antara lingkungan fisik rumah dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di wilayah kerja Puskesmas X
Contoh:
Makin banyak sampah menumpuk di suatu daerah makin tinggi angka diarenya
Ada perbedaan antara penurunan kadar Fe sebelum dan sesudah proses filtrasi dengan ketebalan media absorb X
Ada hubungan antara tingkat ekonomi keluarga dengan kepemilikan jamban keluarga
Contoh :
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian Pra eksperimen dengan design Pra experiment the static group comparison.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif untuk menggambarkan keadaan sanitasi di kolam renang.
Contoh :
Lokasi penelitian di Kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan Surabaya, sampel air di ambil di Sungai Jagir
Contoh (jika analitik)
Variabel bebas adalah tingkat pengetahuan
Variabel terikat adalah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Contoh (deskriptif)
Variable penelitian sebagai berikut:
Suhu
Kelembaban
Pengcahayaan
Contoh :
Populasi dalam penelitian ini yaitu ada dua, populasi lingkungan dan populasi manusia. Populasi lingkungan adalah seluruh air yang akan didistribusikan ke dalam kapal penumpang yaitu yang ada di 3 tempat resevoir, sedangkan untuk populasi manusia adalah seluruh pengelola dan petugas pembubuh chlor sebanyak 10 orang di Pelabuhan Merak
Sampel dalam penelitian ini adalah diambil secara keseluruhan untuk populasi manusia dan sebagian air untuk populasi lingkungan yang ada di seluruh tempat penampuangan dan pendistribusian air bersih ke kapal penumpang di Pelabuhan Merak.
Populasinya adalah semua karyawan di bagian Produksi pada PT X sejumlah 250 orang.
Contoh :
Besar volume untuk sampel lingkungan sebanyak 10 ml, 1 (satu) titik dikalikan 3 (tiga) titik jadi 30 ml, dilakuan selama 3 (tiga) hari pemantauan pagi dan sore sehingga total keseluruhan sampel yang diambil sebanyak 180 ml.
Besar sampel di hitung berdasarkan rumus besar sampel (cantumkan rumus dan keterangan rumus beserta hasil perhitungan)
Contoh :
Teknik pengambilan sampel lingkungan yang digunakan untuk pengambilan sampel air adalah grab sampling yaitu sampel yang diambil secara langsung dari badan air yang sedang di pantau dalam suatu periode atau didalam batas jarak tertentu dan langsung diperiksa maka contoh sesaat tersebut cukup mewakili keadaan waktu dan tempat tersebut.
Teknik pengambilan sampel dengan cara menggunakan simple random sampling
Contoh
Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah:
Mempersiapkan surat perijinan dari kampus
Melakukan persiapan lapangan, berupa perijinan tempat penelitian, dan menentukan sampel yang akan digunakan.
Melakukan uji coba instrumen pengumpul data
Melakukan observasi sarana perpipaan distribusi air bersih dan perilaku pengelola serta petugas pembubuh Chlor di Pelabuhan Merak Banten
Pemeriksaan sisa chlor air
Ambil sampel air kedalam kuvet. . / 0 1 2 6 7 9 : ;
ą ł ť á ďßÄšŠs_ŠNŠ;+ h2" hHWÇ 5CJ OJ QJ aJ %h.eá hHWÇ B* CJ OJ QJ aJ ph ˙!h˘C¤ 5CJ OJ QJ aJ mH sH 'h2" hŃMt 5CJ OJ QJ aJ mH sH !hŃMt 5CJ OJ QJ aJ mH sH !h2" 5CJ OJ QJ aJ mH sH 'h2" h2" 5CJ OJ QJ aJ mH sH h2" h2" 5CJ OJ QJ aJ h2" h2" OJ QJ 4j h
Nm h
Nm CJ OJ QJ UaJ mH nH tH!u h2" h2" 5CJ0 OJ QJ aJ0 h2" h2" 5CJ OJ QJ aJ . / 1 2 3 4 5 6 7 8 9 : ; X ¨ ł ť Î á â ÷ ę ę ÷ ÷ ę ę ę ę ę ę ę ę ę ę ę ę ę ę â Ő Ő Í $a$gdHWÇ $dđ ¤ a$gdHWÇ $a$gd.eá $dđ ¤ a$gd2" $a$gd2" á â ă ä î ń ó 9 : < I J P d m n Ç É ďÔÉłn]]]I]n 'hHWÇ hHWÇ 5CJ OJ QJ aJ mH sH !hHWÇ 5CJ OJ QJ aJ mH sH 'h2" hHWÇ 5CJ OJ QJ aJ mH sH h2" hHWÇ 5CJ OJ QJ aJ h CJ OJ QJ \aJ 'h
Nm hHWÇ CJ OJ QJ \aJ mH sH *h
Nm hHWÇ 5CJ OJ QJ \aJ mH sH h2" hHWÇ OJ QJ 4jŢ' h
Nm h
Nm CJ OJ QJ UaJ mH nH tH!u h2" hHWÇ 5CJ0 OJ QJ aJ0 â ä í î ů $ 1 9 : ; < n ž É Ř
Ą
˘
§
÷ ć ć ć ć ć ć ć Ů Ů Ů Ů Ů Ů Ů Ď Ď Ď Ď Ç Ç Ç Ç $a$gd.eá $¤ a$gdösţ $dđ ¤ a$gdHWÇ $ dđ ¤ ] a$gdHWÇ $a$gdHWÇ É
˘
§
F H ć ç é ř =
O
čÔÁÔ°ĽxdP=- hz$ź CJ OJ QJ aJ mH sH $hz$ź hz$ź CJ OJ QJ aJ mH sH 'h2" B* CJ OJ QJ aJ mH ph ˙sH 'h_{k B* CJ OJ QJ aJ mH ph ˙sH h_{k h_{k CJ OJ QJ mH sH h CJ OJ QJ mH sH h_{k CJ OJ QJ mH sH h.eá h_{k mH sH h.eá h_{k CJ OJ QJ mH sH $h.eá h_{k CJ OJ QJ aJ mH sH 'h.eá h_{k 5CJ OJ QJ aJ mH sH -h_{k h_{k B* CJ OJ QJ aJ mH ph ˙sH §
H Ż } ç é ř ů 7 ţ Z [ Ą Ł
_ ě × × × × Í Í Č Ŕ Ŕ Ŕ Ŕ Ŕ Ŕ ś Ť
)
Ć S
dđ ¤ gd
Ć ˙ ¤ gd.eá $¤ a$gd2" $a$gdžsO gdz$ź $¤ a$gdösţ $
&